Refleksi – Dedikasi Seorang Penggemar

Ahaa... terkadang kalau mengingat-ingat masa teenage bener-bener silly.. eufora, rasa antusias yang menggelora, yang bikin orang lain geleng-geleng kepala and called me 'crazy' xD segala cibiran teman-teman lontarkan biar aku 'sadar' hahaha... nyatanya aku sadar sendiri setelah umumnya membutuhkan waktu 2 tahun buat 'sadar' sebentar dan kemudian 'crazy' lagi tapi untuk obsesi yang berbeda. Ketika aku menyukai sesuatu aku akan mendidikasikan diriku 100% pada hal itu, 2 tahun kemudian settled down lalu berpaling pada hal lain dan yang aku tinggalkan benar-benar jadi '0' sampai sekarang... belum tahu disebut apakah kasus ini dalam istilah psikologi.
Okeh, mungkin aku silau akan bintang karena mereka memiliki apa yang tidak aku miliki dan mereka buat dunia ku jadi lebih 'fun' . Entahlah kalau dibilang aku seorang penggemar dulu. Jadi penggemar itu menyenangkan, mengalihkan dari hal-hal suram yang biasanya dialami remaja yaitu 'galau' ahayy.. no..no.. 
Perjalanan di mulai dari tahun 2012 ketika seseorang menunjukan videos beberapa artis KPOP. Kepala langsung pusing karena wajahnya mirip-mirip dan banyak lagi per group nya. Per member biasanya kebagian 2-5 line lirik lah. Pertama, tidak tertarik sih. Nama-nama nya susah juga di hafalin. and then suatu hari aku jatuh cinta pada soundtrack sebuah drama korea. Kemudian mencari tahu siapa gerangan mereka. N yeye aku menemukan mereka di youtube dan mereka unyu-unyu *winks .OKey, itu masa lalu ketika aku menulis ini aku benar-benar sudah zero ya. Indifferent. 
Group itu adalah TVXQ! aku mulai mempelajari sejarah dan skandal-skandal nya. Masuk dunia fandom Cassiopeia berselancar dari forum ke forum dengan perbedaan views (mereka satu tujuan mendukung TVXQ! tetapi mereka punya rules, prinsip, dan kode etik yang berbeda. Yah, terjadi perpecahan fandom disitu tepatnya setelah 5 former member berpisah pada 2009 menjadi TVXQ dan JYJ), stalking kegiatan harian mereka, menjadi defender ketika hater mencerca, membeli album terbarunya, menonton acara apapun dimana mereka ada (variety show, drama, film, concerts video), membuat video pendek di youtube, aktif voting jika ada survey dimana mereka masuk, ikut streaming online music ketika lagu digital mereka rilis, bahkan aku membuat blog khusus yang ku dedikasikan untuk TVXQ! menerjemahkan interviews mereka di majalah-majalah, mengulas pencapaian saat itu, dan membuat subtitle untuk film Changmin Fly with the Gold. dan pasti tiap hari membahas mereka ya gua tahu temen-temen sampai bosen... wkwkwkk..
Yah, tapi periode tersebut bener-bener happy walau orang lain memandang 'crazy' XD.
Semua rasa dari seneng sampai marah ke hater, nangis-nangis tengah malam kalau ada berita buruk... okey.. okey mau dibilang labil, silly, stupid ... whatever.. 
Sekarang masih menjadi penggemar? okey, untuk obsesi aku memang bukan penggemar loyal.. tidak ada rasa menyesal.. tidak ada efek apa pun bagi ku saat ini. Saat teman lama menyebut-nyebut kabar mereka di obrolan aku menjadi awkward tak tahu bagaimana merespon karena itu masa lalu dan obsesi ku bukan pada musik kpop lagi. Akhir-akhir ini sangat jarang sekali/ tidak pernah aku mendengarkan musik kpop dengan sengaja. Perasaan dari 100 ke 0.  Bukan karena aku membenci group itu, sama sekali bukan.. tapi aku menemukan obsesi baru yaitu game online.
Seinget aku
  • Sebelum masuk Taman Kanak-kanak obsesi menggambar sketsa hingga SMA
  • Masa SD - obsesi komik, majalah anak, buku penuh warna, dan buku cerita/dongeng.
  • Masa SMP - obsesi boneka dan bikin baju boneka sendiri
  • 2007-2009 obsesi bintang drama korea LMH dan bintang Jepang Matsumoto Jun, 
  • 2010-2012 obsesi menulis harian dan modul tutorial, 
  • pertengahan 2012-awal 2014 periode obsesi TVXQ!, 
  • kemudian akhir 2013 sampai akhir 2015 obsesi game online, dan 
  • sekarang 2016 obsesi baru legenda musik yang sudah meninggal! pingin banget aku terobsesi belajar kek sekali-kali biar nambah wawasan.
Tulisan dengan judul refleksi akan membahas obsesi-obsesi masa lalu ku. Setelah membaca artikel bahwa memori manusia akan mengalami penurunan performa setelah menginjak usia 25th . Aku berdedikasi untuk mengingat memori-memori masa lalu sebelum aku masuk dan melewati 25th grrr... aku takut tak  bisa mengingat kembali kejadian-kejadian penting di masa muda.


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Refleksi – Dedikasi Seorang Penggemar"

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar baik saran maupun kritik. Komentar yang masuk akan muncul pada kolom komentar setelah di approve. Terimakasih atas pengertiannya.